Pengertian
guru
a. Pengertian
guru secara umum
Guru
merupakan unsur penting dalam kegiatan mengajar. Gurulah yang membimbing
peserta didiknya untuk belajar mengenal, memahami dan menghadapi dunia tempat
ia berada. Guru merupakan jembatan yang memungkinkan peserta didiknya berdialog
dengan dunianya. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila ada
guru dan murid, dan guru disini sebagai pemberi materi pelajaran kepada murid.
b. Pengertian
guru PAK
Guru
PAK adalah seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus serta memiliki pemahaman
akan kebenaran firman Tuhan dan dalam melaksanakan tugasnya haruslah mengikuti
teladan Yesus Kristus. Dalam semua pengajarannya, haruslah kebenaran firman
Tuhan yang disampaikan.
Ada
dua hal yang menjadi perhatian penting mengenai panggilan sebagai Guru
Pendidikan Agama Kristen yang harus dipenuhi, yakni: mereka harus cakap
mengajar, dan mereka harus orang Kristen yang sejati, yang menghormati serta
melayani Tuhan dalam segenap hidupnya.
Profil Rohani Guru PAK
1. Yesus
sang Guru Agung
Seorang
Guru PAK harus senantiasa memandang kepada Yesus Kristus. Dialah sumber dan
pusat pengajaran Kristen. Mata dan hati kita harus terus memandang kepdaNya,
meniru kepribadianNya, mengikuti teladanNya dan integritasNya, dan mengikuti
komitmenNya yang amat tinggi dalam mencapai tujuan misi penyelamatanNya kepda
umat manusia.
2. Teladan
Yesus sebagai Guru
a. Sosok
dan performance Yesus sebagai Guru Agung.
b. Komitmen
Yesus dalam menjalani panggilanNya sebagai pengajar.
c. Mengajar
melalui kata dan perbuatan.
d. Mengajar
kreatif dan kontekstual.
e. Mengajar
menuju kepada perubahan hidup.
f. Mengajar
secara dinamis.
g. Memiliki
otoritas yang tinggi.
h. Mencintai
panggilannya sebagai guru.
i.
Memiliki otoritas dan wibawa rohani.
j.
Memiliki kedekatan di tengah-tengah murid-muridNya.
k. Mengenal
murid-muridNya dengan baik.
l.
Sabar menghadapi keanekaragaman
murid-muridNya.
Guru sebagai Panggilan
Guru
merupakan unsur penting dalam kegiatan mengajar. Gurulah yang membimbing
peserta didiknya untuk belajar mengenal, memahami, dan menghadapi dunia tempat
ia berada. Dunia dalam hal ini mencakup dunia ilmu pengetahuan, dunia iman,
dunia karya dan dunia sosial budaya. Guru merupakan jembatan yang memungkinkan
peserta didik berdialog dengan dunianya. Guru terpanggil untuk mendorong peserta
didik menimba pengetahuan, pemahaman, atau bahkan memberikan kontribusi bagi
dunianya.
a. Guru
dan Kualitasnya
Guru
terpanggil untuk tampil secara ideal tetapi juga hidup secara realistis,
sehingga jelas bahwa tugas mengajar menuntut guru profesional, sebaliknya guru
yang memberi layanan sempit dan asal-asalan dapat merugikan anak didik. Guru
yang berkualitas adalah guru yang harus terus mengembangkan prinsip atau
teorinya mengenai profesi keguruan. Hal ini dapat berkembang dengan berbagai
cara seperti belajar mandiri, mengadakan refleksi dari pengalaman kerja, dan
menimba informasi melalui rekan-rekan seprofesinya. Seorang pakar pendidikan di
Amerika, Arthur W. Combs dalam karyanya Approach
To Teaching Beliefs That Makes A Different (1982), bahwa teori pengajaran
yan perlu dikembangkan guru haruslah komprehensif, tepat, relevan, dan terbuka
terhdap informasi baru. Menurut Combs, kesuksesan tugas guru sangat terletak
pada kemauan guru secara pribadi untuk berkembang, selain itu guru profeesional
menurutnya harus memiliki konsep diri yang baik, tepat, dan relevan bagi tugas
keguruannya. Oleh karena itu, guru harus bertumbuh dalam aspek kepribadian,
mengembangkan pemahaman tentang belajar, dan harus yakin akan potensi belajar
itu sendiri untuk pengembangan dirinya.
Ciri- ciri Guru
Menurut
Dr TT. Raka Joni (1989), guru yang profesional sedikitnya harus memiliki ciri
khas berikut:
Keterandalan
layanan. Suatu layanan yang dinyataan dapat diandalkan apabila si pemberi
layanan menguasai betul apa yang dikerjakan dan juga si penerima layanan dapat
mempercayai bahwa manfaat atau kebaikan didahulukan dalam proses pemberian
layanan tersebut.
Menurut
Brian V. Hill (1990), guru profesional adalah pribadi-pribadi yang mampu
melihat dirinya sebagai orang-orang terlatih, mengutamakan kepentingan orang
lain dan taat kepada etika kerja, serta selalu siap menempatkan diri dalam
memenuhi kebutuhan peserta didiknya terlebih dahulu.
Berkaitan
dengan guru profesional, dalam hal ini harus dipahami kedudukan dan peranan
guru Kristen. Istilah guru Kristen menurut Sidjabat, memiliki tiga segi yaitu:
1. Guru
dalam perspektif Kristen, dimaksud menyangkut pembahasan umum tentang guru dan
seluk beluk keguruan dari sudut pandang iman Kristen.
2. Guru
yang Kristen, berkaitan dengan identitas diri atau jati diri serta peranan guru
sebagai orang Kristen.
3. Guru
yang hanya memberi pengajaran yang berkaitan dengan iman Kristen, di gereja,
sekolah, dan tempat pelayanan lainnya. Yang dimaksud dengan hal ini adalah guru
yang mengajarkan iman Kristen.
Dalam
kaitan dengan guru Kristen ada dua hal penting yang patutu menjadi perhatian
utaa yaitu mengenai kedudukan guru sebagai pribadi Kristen dan mengenai tugas
sebagai pendidik dan pengajar. Sebagai orang Kristen, hal yang sangat penting
untuk dikembangkan oleh seorang guru Kristen adalah orang yang percaya dan
menyambut sepenuhnya kedudukan dan peranan Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat,
dan Raja atas hidupnya.
Sebagai
orang Kristen , guru terpanggil untuk bertumbuh ke arah pengenalan yang semakin
mendalam dan lengkap tentang pribadi Yesus Kristus, selanjutnya kebenaran yang
harus dikejar oleh guru Kristen adalah kebenaran realistis yaitu nyata dalam
kehidupan.
Dalam
buku Pendidikan Agama kristen, Homrighausen mengungkapkan tentang tanggung
jawab guru Kristen yang meliputi tiga hal, yaitu:
a. Guru
menjadi penafsir iman Kristen, gurulah yag enguraikan dan menerangkan
kepercayaan Kristen.
b. Guru
menjadi seorang gembala bagi murid-muridnya, artinya ia bertanggung jawab atas
hidup rohani mereka dan karena itu, ia wajib membina dan memajukan hidup rohani
itu.
c. Guru
juga harus menjadi seorang pedoman dan pemimpin, ia tidak boleh menuntun
muridnya masuk ke dalam kepercayaan Kristen dengan paksaan, melainkan dengan
membimbing mereka dengan halus dan lemah lembut kepada Juruselamat.
Selanjutnya
menurut Homrighausen, syarat-syarat bagi guru meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Seorang
guru harus mempunyai pengalaman rohani, artinya seorang guru perlu sekali untuk
mengenal Yesus.
b. Seorang
guru harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesama
manusia.
c. Seorang
guru harus mempunyai pengetahuan yang hidup tentang iman Kristen. \
d. Seorang
guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan
bagaimana iman itu berkembang dalam seluruh hidup orang percaya sehingga guru
perlu untuk mempelajari ilmu jiwa yang berhubunan dengan soal-soal agama.
e. Seorang
guru harus menunjukkan kesetian yang sungguh kepada gereja dan mengambil bagian
dalam kebaktian.
f. Seorang
guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tingi mutunya.
Tugas
dan tanggung jawab sebagai seorang guru adalah mengajar. Mengajar sebagai upaya
pengajar untuk mentransfer pengetahuan yanag dimiliki kepada peserta didiknya.
Dengan pengertian ini ada kecenderungan bahwa tugas utama peserta didik ialah
menguasai bahan pengajaran, mengetahui, dapat mengungkap ulang, serta
memahaminya secara kognitif. Pengertian lain dari mengajar adalah upaya
pengajar untuk menolong peserta didik sedemikian rupa sehingga dapat menemukan
konsep diri yang benar. Dengan konsep diri yang benar, peserta didik diharapkan
memiliki kesadaran diri atas kelemahan dan kekuatannya.
Ada
empat hal yang dapat dirumuskan sebagai tujuan dalam persiapan yang sangat
bermanfaat bagi guru yaitu:
a. Guru
dapat mengetahui arah kegiatan belajar. Dengan mengungkapkan tujuan belajar,
guru mengantisipasi perubahan dalam segi apa yang akan dialami peserta didik.
Tujuan yang sangat jelas sangat membantu guru dalam merencanakan bahan
pengajaran. Tujuan belajar juga akan memberikan gambaran bagi guru mengenai
metode yang tepat, dan dengan tujuan juga akan memberikan landasan bagi guru
mengenai apa yang akan dinilai dari peserta didik serta bagaimana mengadakan
evauasi itu. Seharusnya seorang guru dalam pendidikan agama memiliki:
a. Pengetahuan
yang hidup mengenai pokok yang diajarkan.
b. Kecakapan
untuk menmbulkan minat, bahkan menggembirakan hati orang lain dengan pokok itu.
c. Kerelaan
untuk dilupakan sendiri, asal hasil pengejarannya tetap tertanam dalam hidup
anak didik.
d. Semangat
pengorbanan diri supaya dapat melahirkan hidup baru berlipat ganda.
Guru dan Profesinya
Menurut
Ani M. Hasan: profesionalisme menekankan kepada penguasaan pengetahuan dan
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Menurut
Maister: Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen
tetapi lebih merupakan sikap, bukan memiliki keterampilan tinggi tetapi
memiliki perilaku yang dipersyaratkan.
Menurut
Arifin: pendidik/ guru profesionalis dalam konteks Indonesia dipersyaratkan
mempunyai:
1. Dasar
ilmu yang kuat
2. Penguasaan
kiat-kiat profesi
3. Mampu
melakukan risetpendidikan
4. Pengembangan
kemampuan profesional secara berkesinambungan
Atas
dasar itu profil pendidik yang profesional yaitu:
1. Memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang
2. Penguasaan
ilmu yang kuat
3. Keterampilan
untuk membangkitkan minat pada bidang studi
4. Pengembangan
profesionalme secara berkesinambungan
Pendidik
tak harus menjadi guru/ dosen, tetapi guru/ dosen adalah pendidik.
Seorang
profesional adalah seorang yang menjalani profesi tertentu sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya. Ia juga dipercayai sangat ahli dibidang profesinya
dan dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat berjalan
lancar, baik, dan mendatangkan hasil/ mencapai tujuan yang diharapkan. Ia
bertanggung jawwab atas pelayanannya dan memberi pertanggungjawaban atas
pelayanan yang dipercayakan kepadanya, bahkan tersedia digugat bila
pelayanannya tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Profesi
kependidikan PAK(religious educator) adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
religious educatir dengan mana ia memperoleh penghidupan, dan menganggapnya
sebagai panggilan hidupnya (dari Tuhan). Semua religious educator menerima
tugas itu sebagai panggilan, tapi tak semua menjadikannya sebagai profesi.
Guru
PAK profesional adalah seorang yang menjalani profesinya sebagai guru PAK
dengan keahlian/ kecakapan/ keterampilan yang sesuai untuk profesi guru PAK,
yang mencakup:
a. Keterampilan/
kecakapan teknis
·
Keterampilan yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan tugas sebagai guru PAK dengan baik
·
Keterampilan teknis tak dapat dikuasai
sekeja kecuali melalui latihan dan praktek
·
Mendidik termasuk mengajar adalah
merupakan seni
·
Semakin dilatih semakin dikuasai dan
menjadi bagian dari kepribadian kita dan dapat didayagunakan dengan enak dan berhsil
·
Kecakapan profesional teknis dapat
dikembangkan melalui berbagai proses pendidikan dan pelatihan.
b. Kecakapan
organisasional
·
Memiliki kecakapan atau keterampilan
untuk memungkinkan lembaga pendiidkan untuk mencapai tujuannya. Dapat
diandalkan (reliability) dan responsibilitas dan bertanggung jawab.
·
Reliabilitas : dapat berarti bekerja
secara baik, efisien, efektif, mengikuti aturan dan prosedur, tata tertib organisasi
yang sudah ditetapkan tanpa perlu
diawasi, mendaangkan kepuasan peserta didik. Dengan kata lain: menjadi
religious educator yang dapat diandalkan.
·
Responsibilitas: sebagai guru PAK mau
melaksanakan tugas dan mendidik dengan sungguh-sungguh, mencintai pekerjaan
itu, dan mengembangkan kebiasaan kerja yang bai: mempersiappkan diri dengan
baik, teliti, tabah, disiplin kerja, dan loyalitas bukan hanya kepada lembaga
tetapi kepada Tuhan yang memanggil kita dalam tugas pendidikan.
c. kecakapan
hubungan manusiawi.
Pendidikan
Kristen bertujuan menjelaskan kabar baik tentang kasih Allah di dalam Yesus
Kristus, ini dengan cara begitu rupa sehingga mereka yang lahir di dalam iman
akan mengenalnya dalam hidup mereka sendiri dan mereka yang menjawab dalam iman
dapat memahaminya. Dengan harapan akhirnya pendidikna Kristen adalah menolong
orang lain dalam hubungan mereka yang berkembangan dengan Allah di dalam
Kristus, sehingga hidup mereka memuliakan Dia serta secara efektif melayani
orang lain.
Profesi Keguruan
Profesi
adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/ menuntut
keahlian, menggunakan tekhnik-tekhnik ilmia, serta dedikasi yang tinggi.
Ciri-ciri profesi, yaitu adanya:
a. standar
unjuk kerja: Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesu
tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab.
b. Organisasi
profesi: etika dan kode etik profesi, sistem imbalan, dan pengakuan masyarakat.
Ruang lingkup Profesi Keguruan
Ruang
lingkup profesi keguruan menyangkut dengan rencana pelajaran dan penguasaan
metode pembelajaran yang ada. Dan juga harus mampu memperlengkapi diri dengan
keahlian atau keerampilan dalam menggunakan metode pembelajaran yang akan kita
gunakan di sekolah.
1. Hubungan
antara penguasaan materi dan kemampuan mengajar
Penguasaan
materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan mengajar
penguasaan materi dilakukan dengan cara membaca buku pelajaran. Penguasaan
bahan ajar dapat diawali dengan mengetahui isi materi dan cara ,elakukan
pendekatan terhadap materi ajar.
2. Keputusan
situasional dan transaksional
Keputusan
situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran akan
diwujudkan berdasarkan analisis situasi (tujuan yang dicapai, bahan yang
disampaikan, waktu serta fasilitas yang tersedia, dan perilaku bawaan siswa).
Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun persiapan tertulis dalam
bentuk satuan pelajaran. Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang
dilakukan okeh guru yang berkaitan dengan pelaksanan dari keputusan situasional
berdasarkan balikan yang diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun
dari interaksi antarsiswa dalam PBM yang sedang berlangsung. Keputusan
transaksional diambil karena adanya perubahan situasi dan kondisi yang
berkembang dalam melaksanakan PBM.
3. Peran
guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran
Rancangan
pembelajaran harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
berorientasi kepada perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan
pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka
panjang mencakup komponen-komponen: analisis kurikulum, tujuan instruksional,
rencanan kegiatan, rencana evaluasi.
4. Peran
guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas menurut Purnomo
Proses
ppembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola
menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif. Pendekatan
pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai pendekatan, dan memandang
manajemen kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk mengembangkna dan memelihara
lingkungan belajar yang efektif. Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah
dua hal yang perlu dibedakan tetapi sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait.
Manajemen kelas merupakan prasyarat bagi erlangsungnya proses pembelajaran yang
efektif. Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan memperhatikan
faktor keragaman dan perkembangan peserta didik. Manajemen kelas dikembangkan
melalui tahap-tahap: perumusan kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan
strategi, dan penilaian efektivitas strategi. Penataan lingkungan fisik
merupakan unsur penting dalam manajemen kelas karena memberikan pengaruh kepada
perilaku guru dan peserta didik.
5. Peran
guru dalam evaluasi pembelajaran
Evaluasi
adalah proses memperoleh informasi untk membentuk judgment dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan
teknik-teknik iinkuiri, observasi, analisis, dan tes. Pemilihan teknik yang
digunakan didasarkan atas jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam
suatu evaluasi bisa digunakan berbagai teknik sekaligus. Pengolahan hasil
pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan untuk mengevaluasi proses dan hasil
belajar.
6. Tanggung
jawab guru
Profesi
guru PAK hal yang penting sebagai tanggung jawab adalah menjadi penafsir iman
Kristen. Dialah yang menguraikan dan menerangkan kepercayaan Kristen itu,
karena ia harus menyampaikan harta dari masa lampau kepada para pemuda yang
akan menempuh masa depan. Gurulah yang dapat mengambil harta kesukaan itu dari
perbendaharaan gereja, lalu membagikannya kepada murid-muridnya. Guru juga
menjadi gembala bagi muridnya. Ia bertanggung jawab atas hidup rohani mereka,
ia wajib membina dan memajukan hidup rohani itu. Guru harus menjadi seorang
pedoman dan pemimpin. Ia tidak boleh meuntun muridnya masuk kedalam kepercayaan
Kristen dengan paksaan, melainkan membimbing mereka dengan halus dan lemah
lembut kepda juruselamat dunia. Guru juga adalah seorang penginjil, yang
bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap orang muridnya kepada Yesus
Kristus. Karena sebenarnya tujuan pengajaran adalah supaya mereka nantinya
sungguh-sungguh menjadi murid Yesus yang rajin dan setia. Panggilan melayani
dalam penginjilan tetap harus menjadi tujuan panggilan utama.
Ruang
lingku profesi keguruan juga Kriteria Kristus, hal ini menyangkut beberapa hal,
yaitu:
Seorang
guru harus mempunyai pengalaman rohani. Seluruh hidupnya telah mengalami
perubahan dalam Roh Kudus.
Guru
sejati juga harus memiliki hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesama
manusia.
Guru
harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi iman Kristen. Ia harus
mengenal baik Alkitab. Untuk itu ia sendiri pun perlu dididik dan dilatih
sebelum mengajar.
Seorang
guru perlu mengetahui bagaimana iman
bertumbuh dalam batin manusia dan bagaimana ian itu berkembang dalam
seluruh hidup orang percaya.
Seorang
guru juga harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
Guru
dipanggil untuk membagikan harta abadi. Dalam tangannya ia memegang kebenaran
Ilahi. Dan dalam pekerjaan ia berhadapan dengan jiwa-jiwa yang sesungguhnya
sangat berharga di mata Allah. Oleh karena itu, janganlah kita rendah diri
denan panggilan kita menjadi seorang guru agama Kristen, karena sebenarnya
tugas dan tanggung jawab kita sama halnya dengan seorang pendeta. Guru juga
dimata Yesus sangat diperhatikan dan kepedulian yang selalu menyertai kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar