Senin, 11 November 2013

Teknologi dan Media PAK


TEKHNOLOGI
 Tekhnologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan baarang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan tekhnologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkunngan mereka, sedangkan tekhnologi terbaru, misalnya mesin cetak, telepon, dan internet telah mem[erkecil hambatan komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara global dalam skala global. Tetapi semua tujuan tekhnologi digunakan untuk tujuan damai.
MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harafiahnya berarti tengah, pengantar, perantara. Karena aposisina di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang menghantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Pesan atau gagasan bersifat abstrak, agar pesan yang akan disampaikan guru dapat diterima dan dipahami siswa, maka pesan atau gagasan tadi terlebih dahulu diproses menjadi symbol yang disebut bahasa. Dengan demikian bahsa adalah media yang membantu sswa untuk dapat mengerti gagasan atau ide guru. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan proses pembelajaran itu sendiri.
Fungsi Media Pembelajaran
1.       Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyakur, penyampai, penghubung, dll. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (1992:1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikanya merupakan komponen system instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, ala, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Edgar Dale mengatakan bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman pada dasarnya luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya adanya perubahan tingkah laku kea rah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
2.       Fungsi semantic
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Unsure  dasar dari bahasa adalah kata. Kata sudah jelas merupakan symbol verbal. Symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil  sesuatu lainnya. Contoh, gambar harimau dipakai symbol keberanian, padahal yang kita ketahui bahwa harimau adalah binatang buas. Manusialah yang member makna pada kata atau dalam konteks pendidikan, gurulah yang memberi makna pada setiap kata yang disampaikannya.
3.       Fungsi manipulative
Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan  yakni mengatasi batas ruang dan waktu, dan mengatasi keterbatasan manusia. Pertama,  kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas ruang dan waktu, yaitu:
a.       kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya seperti bencana alam, paus melahirkan anak.
b.      Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti proses metamorphosis.
c.       Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi, seperti peristiwa nabi Nuh dan kapalnya.
Kedua, dalam mengatasi inderawi manusia, yaitu membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil (seperti molekul, sel), membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat (seperti proses metamorphosis yang dapat menggunakan gambar), membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara (contoh belajar menyanyi dan musik), dan membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks (memanfaatkan diagram, peta).
4.       Fungsi psikologis
a.       Fungsi atensi, dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. Adanya saraf penghambat, para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang danggapnya menarik dan membuang rangsangan lainnya. Karena itulah guru harus menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa.
b.      Fungsi afektif
Yaitu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolaan siswa terhadap sesuatu. Ia berwujud pencurahan perasaan, minat, sikap penghargaan, nilai-nilai, dan perangkat emosi atau kecenderungan batin.
c.       Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik berupa benda, orang, atau kejadian. Objek dihadirkan melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
d.      Fungsi imajinatif
Imajinasi mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagaimana rencana bagi masa mendatang, atau dapat mengambil bentuk fantasi yang didominasi pikiran austistik.
e.      Fungsi motivasi
Merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
5.       Fungsi Sosio-kultural
Yaitu mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

Jenis-jenis media, yaitu: media audio, media visual, media audio visual, multimedia


1 komentar: